PojokCyber.com – Samsung,
perusahaan raksasa elektronik dari negeri ginseng Korea, baru-baru ini telah mengumumkan
prediksi dari kinerja bisnis perusahaanya untuk yang pertama kalinya telah mencatatkan
keuntungan signifikan, setelah selama kurun waktu tujuh kuartal yang berturut-turut,
perushaan ini “berdarah-darah”.
Samsung, pada kuartal ketiga tahun 2015 ini, berharap
banyak bisa mendapatkan peningkatan keuntungan usaha yang besarnya mencapai 80
persen, dibandingkan untuk periode yang sama pada tahun 2014 lalu.
Tetapi, para analis usaha berpendapat, bahwa laba
atau keuntungan yang diperoleh oleh Samsung yang mencapai angka 80 persebut, ternyata
bukan dipicu oleh bisnis tablet pc dan ponsel cerdas dengan OS Android-nya, tetapi
oleh bisnis chipset yang diproduksi perangkat bergerak (mobile).
Seorang analis usaha dari The Wall Street
Journal pada Kamis (8/10/2015) menungkapkan bahwa Bisnis ponsel pintal atau smartphone
dari perusahaan raksasa asal Korea, Samsung, jika diperhatikan, tidak memiliki signifikansi
peningkatan, karena memang pasar smarphone yang sudah mulai jenuh. Laba Samsung
sebenarnya lebih banyak diperoleh dari usaha produksi chipsetnya.
Para analis pasar di Thea Wall Street Journal
juga menilai bahwa bisnis chipset yang dilakukan oleh perusahaan Samsung saat
ini, mempunyai suplai yang lumayan tinggi dan dengan strategi harga yang diterapkan
oleh mereka, sangat kompetitif.
Prediksi dari para analis terkait bisnis
chipset yang dilakoni oleh Samsung, memiliki kontribusi yang diperkirakan
mencapai setengah dari keuntungan total yang diperoleh Samsung pada kuartal
ketiga tahun 2015 ini.
Dan ternyata, calon penyumbang terbesar dari keuntungan
Samsung di bisnis chipset ini, adalah perusahaan Apple. Penjualan iPhone 6S
yang telah mencatatkan rekor penjualan terbesar tahun 2015, disebut-sebut akan
memberikan peranan yangf penting bagi usaha yang dilakoni oleh Samsung pada tahun
2015 ini.
Apple sendiri, telah memasang atau
membenamkan prosesor A9 pada iPhone 6S produksi mereka, yang ternyata processor
tersebut, dirakit oleh Samsung dan TSMC.
Disamping bisnisnya telah ditunjang oleh
bisnis chipset, Samsung juga memperoleh keuntungan yang signifikan dari
kontribusi penjualan komponen layar ponsel cerdas (display) yang dilakukan
untuk pabrikan-pabrikan ponsel China.
Samsung, pada kuartal ketiga tahun 2015 ini,
telah memprediksikan bahwa keuntungan usaha mereka akan mencapai angka 7,3
triliun Won (atau sekitar Rp 84 triliun) dari penjualan total produk-produk
mereka yang mencapai jumlah 51 triliun won.
Sebelumnya, pada kuartal ketiga tahun 2014 yang
lalu, perusahaan raksasa Samsung ini telah menghasilkan nilai penjualan 47,4
triliun won. Dengan demikian, untuk tahun 2015 ini, nilai penjualan Samsung
diprediksikan akan naik pada kisaran angka 7 sampai dengan 8 persen.
Pada tahun 2014 yang lalu, keuntungan usaha
Samsung tercacat mengecewakan, yaitu hanya 4,1 triliun Won. Oleh sebab itu,
Samsung, pada tahun 2015 ini, memprediksi peningkatan year-on-year pada kisran
angka 78 sampai dengan 80 persen.
Sumber: http://tekno.kompas.com/