Pojok Cyber – Hashflag merupakan emoji yang terpatri secara
otomatis pada saat pengguna mematrikan tagar tertentu.
Hashflag pada Twitter ini, awalnya disematkan pada
tagar-tagar tertentu sebagai pendukung dari topik yang sedang digandrungi oleh
netizen para pengguna Twitter.
Contohnya, pada saat perayaan atau momen hari raya Idul Fitri
2015, maka Tagar #lebaran2015 akan secara otomatis diikuti oleh emoji ketupat.
Tetapi, pada saat pengguna Twitter tidak lagi ramai
menggunakan tagar tersebut, maka hashflag ketupat akan hilang dengan
sendirinya.
Atau contohny yang lainnya, misanlya tagar tagar beragam
partai pada pemilu legislatif Amerika Serikat, #stroomtrooper StarWars, atau tagar
negara-negara peserta pada World Cup 2014. Semua tagar tesebut bersifat
periodik. Dan hashflag dari beragam tagar tersebut, tidak menghasilkan apa-apa
bagi Twitter, alias, tidak ada yang membayar terkait kemunculan otomatis
hashflag yang mengiktui tagar yang sedang ramai diperbincangkan.
Mikroblog Twitter, kini sedang mencoba meraup pendapatan
dari fitur hashflag tersebut. Engaget, pada Selasa (29/9/2015) melansir, dan
dikutip oleh Pojok Cyber melalui KompasTekno, perusahaan pertama yang beriklan
di Twitter dengan mengunakan fitur hashflah tersebut, adalah Coca-cola.
Hashflag yang terkiat Coca Cola ini sebagai dukungan kampanye
Coca-cola di Twitter. Apabila pengguna menuliskan tagar #shareacoke, maka akan
muncul emoji dua botol Coca-cola secara otomatis, mengikuti di belakang tagar.
Twitter sendiri, masih enggan membuka luas fitur hashflag
untuk beriklan. Kerja sama yang dilakukan dengan perusahaan Coca Cola, dijadikan
sebagai permulaan dan juga sekaligus sebagai tes efektivitas iklan suatu iklan,
menggunakan fitur hashflag tersebut.
Ross Hoffman, Director of Brand Strategy Twitter mengung
bahwa apabila fitur hashflag tersebut bekerja dengan baik, maka fitur ini bisa
berekspansi. Data yang diterima oleh Twitter (dari hasil 3.20 m pengujian), maka hal tersebut akan
membatu menentukan masa depan hashflag sebagai produk Twitter.
Twitter, selama 10 tahun beroperasi, menjadi salah satu media
sosial atau jejaring sosial yang paling diminati netizen. Tetapi begitu, mikroblog
ini, kesulitan untuk bisa mendulang keuntungan dari kegandrungan para penggunanya.
Beberapa waktu yang lalu Twitter telah mengeluarkan fitur
Twitter Ads sebagai wadah kicauan bagi para pengiklan. Sejauh ini, fitur Twitter
Ads ini dikabarkan efektif dalam meraup untung.
Dengan menadikan hashflag sebagai salah satu sumber
pendapatan baru, akankah Twitter mendulang untung yang lebih banyak lagi?
Apakah fitur hashflag tersebut akan semakin ramai beredar di
linimasa Twitter?
Apakah para pengiklan akan semakin agresif mengadakan kampanye
iklan mereka di Twitter?
Sumber: http://tekno.kompas.com/